TEMPO.CO, Jakarta - Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid memprediksi pertumbuhan penjualan pada momen Hari Belanja Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember 2019 alias 12.12. Dalam mengejar pertumbuhan transaksi, kata dia, Bukalapak, mengurangi strategi burn money atau bakar uang.
"Revenue kita meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu, dari sisi burn berkurang sepertiganya dibanding tahun lalu. Itu menunjukan komitmen kita menuju sustainability kita," kata dia di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.
Bukalapak, tutur dia, fokus pada keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan yang sehat. Dia menuturkan secara tren perusahaan rintisan global, telah mengurangi praktik hambur-hamburkan uang.
Fajrin mengatakan, pola pikir para investor perusahaan rintisan pun telah bergeser, dulu hanya ingin mengejar pertumbuhan valuasi. Kini, meningkatkan laba perusahaan. " Jadi itu menurut kita tren startup ke depan termasuk di tahun 2020," ungkap dia.
Tetapi dia enggan membeberkan terkait rencana perusahaannya dalam mencetak keuntungan. "Dalam waktu dekat tapi enggak bisa saya sebut," katanya.
Sebelumnya, CEO Bukalapak berganti dari sebelumnya, Acmad Zaky, dialihkan kepada Muhammad Rachmat Kaimuddin. Rachmat efektif menjadi CEO Bukalapak mulai tanggal 6 Januari 2020. Rencana perombakan ini merupakan kelanjutan dari rencana jangka panjang perusahaan memasuki dekade kedua dan dalam rangka membangun bisnis e-commerce yang berkelanjutan.